Minggu, 18 Oktober 2009

Tawa Ukhtiku Tercinta

Langit biru memperlebar tawa kita
Desau angin memenjara kita dalam ceria
Jengkal langkah semakin pendek terasa
walau hari begitu panjang bercerita

Kita tak merasa lelah
walau kadang merasa jengah
kita tak merasa kalah
walau pernah ingin menyerah

Dalam sedih masih saja ada tawa
dalam tangis masih saja ada canda

Dan begitulah rentetan hari membawa kita pada sebuah cerita
cerita tentang tawa yang tak ada habisnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar