Senin, 21 Juni 2010

Selamat Jalan Ukhti...

septia, at 20 Des 11.pm

Malam berpendar dalam sunyinya, aku belum mengantuk, masih begitu banyak tugas kuliah yang mesti kukerjakan. Tapi… aku tidak sedang mengerjakannya, karena kini aku lebih tertarik untuk meluapkan rasa haru sekaligus kehilangan, sekalipun aku tak mengenal siapakah orang yang telah pergi itu…
Aku termangu menatap layar FB ku, dalam sebuah status salah satu temanku “Hanunah Naurah Lam’aa” aku membaca sebuah berita duka (at 20 desember skitar pukul setengah sebelah malam)

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, telah berpulang ke hadirat Allah saudari kita IMA FATAYA (teman FB) Semoga amal beliau diterima disisiNya, diampuni dosa-dosanya dan mendapat kedudukan disisiNya. Kami pasti merindukanmu ukhtii… saudariku yg selalu memberikanku semangat dalam menuntut ilmu”
Awalnya saya hanya terharu tanpa tangis, tapi… sesaat kemudian saya ingin sekali membuka profil ukhti IMA FATAYA, karena beliau bukanlah teman FB saya, akhirnya saya buka profilnya melalui frendlist ukhti Hanunah.

Saat membaca status terakhir yang almarhumah tulis, tak terasa butiran airmata ini mengalir, sekujur tubuh saya merinding, jantung saya berdetak kencang.
Tahukah kalian apa yang almarhumah tuliskan dalam status FB terakhirnya? (at 15 desember)
Berikut bunyi pesan terakhir tersebut
“Assalamu alaykum Akhwatiy… jazaakunnallah khoyr karena kalian bersedia menjadi sahabatku, n sudi untuk membagi ilmu padaku, tak ada yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan kalian, kecuali doa” semoga Allah membalas kebaikan kalian dan memudahkan jalan kalian hingga menuju surga Nya” Amiin, AKU IJIN PAMIT AKHWATII , maafkan atas semua khilaf n salah yang pernah aku lakukan, yang membuat kalian terluka, aku minta keikhlasannya semua. Uhibbukunna Fillah”

Dan sahabat-sahabatnya pun bertanya apa maksud dari kata PAMIT itu, memangnya ia hendak kemana?

### pamit mau kemana ukh?
###kenapa pamit ukh?
###afwan mau pamit kemana ukh?
### ima harus semangat ,sabar nak, bersama kesulitan pasti ada kemudahan (ayahanda ima)
###resign dari fb? Kok tiba-tiba jeng? Chat by YM nya masih tetep kan?


Almarhumah IMA menjawab dalam untaian kata yang membuat airmata ini semakin tak terbendung
“Jazaakunnallah khoyr… tidak aku pungkir dengan fb aku dapat banyak manfaat, bisa mengenal kalian yang selalu membagi ilmu padaku, tapi juga tidak aku pungkiri fb telah banyak menyita waktuku. Itu karena aku yang tidak pintar mengatur waktu… Boleh ana minta nomor hp antunna? Dengan itu ana harap silaturahmi kita tetap terjalin meski aku resign dari fb . Akhwatii… keep istiqomah”
“ @:Papaku
“Papa… kaulah yang selalu sabar menghadapi kelemahan anakmu, sabar ya pa tuk terus membimbing ima, semangat itu ada mungkin sedikit melemah, tapi tidak mustahil untuk bertambah, papa… luv u ^^”
Kemudian ayahanda ima membalas pesan manis yang mengharukan itu
“anakku, bukan ayah namanya kalau tidak penuh cinta pada putri kecilnya, apapun dan bagaimanapun ima, papa bangga sama ima dan akan selalu menyayangi ima. Senyumlah selalu anakku, karena tampak cantik dengan senyum”
Almarhumah Ima berkata dalam untaian kata yang membuat mata menangis namun bibir ini tersenyum
“Papa… ima terharu, ima pun bangga punya ortu yang bijak seperti papa, terimaksih pa… Putri kecil papa sekarang sudah dewasa sudah saatnya menggantikan peran papa tuk bertanggung jawab atas diri ima. Ima akan tersenyum selalu untuk bahagia papa. *senyum mengembang*”
Begitulah bunyi status terakhir saudariku IMA FATAYA yang aku tak sempat mengenalnya,
namun… kata-kata itu begitu menyentuh…
begitu bermakna… mengingatkan kita untuk tak lalai pada kewajiban yang utama, memberi kita ibroh yang nilainya tak terhingga.
Dan dari status Ukhti Hanunah Naurah Lam’aa. Saya kembali mendapat penjelasan tentang sebab kepergian ukhti IMA dan bagaimana kemuliaan akhlaknya, subhanalloh…
Berikut yang ditulis ukhti Hanunah
“beliau adalah teman fb ana… sakit lemah jantung … namun ana dengar kabar katanya telah sembuh, wallahu alam, /// meninggal tadi siang… beliau adalah salah satu akhwat penghapal Al Qur An Insya Alloh… semangat beliau dalam menuntut ilmu tak pernah pudar… nasehat beliau kepada ana sangat banyak dan bermanfaat sekali…beliau selalu berusaha menjauh dari maksiat dan bid’ah… selalu bertanya tentang sunnah… selalu ingin belajar bersama tentang dien… selalu bertanya tentang kekurangannya… banyak akhlak beliau yang bisa dicontoh, wallahu a’alam// T.T”

Subhanallah…
Kini hanya penyesalan yang ada dalam diri saya, kenapa sebelumnya saya tak sempat menjalin pertemanan dengannya

Sungguh akhwat berakhlak mulia…
Dalam ingatan dan hatinya ada Al Qur An
Dalam dirinya tentu terkandung kemuliaan
Dalam darah dan nadinya mengalir keistiqomahan…
Betapa kau telah menyiapkan diri demi kepergian ini...

IMA saudariku… walau kami belum sempat mengenalmu, namun catatan-catatanmu ini akan menjadikan kami mencintaimu… mencintaimu karena Alloh
IMA saudariku… status FB mu itu adalah ilmu pertama dan terakhir yang bisa aku dapat darimu, tapi… ilmu itu InsyaAlloh akan selalu berpendar dalam hatiku
Mengingatkan aku bahwa sang waktu adalah hal yang semakin berlalu, dan suatu saat nanti akan merenggut kita dari dunia fana ini menuju ke kehidupan yang sebenarnya
IMA ukhtiku… aku tak sempat mengenalimu…
tapi… semoga kelak kita bisa berjumpa di Jannah Nya, agar aku bisa menyampaikan kata “Jazaakillah khoyr atas ilmu yang bermanfaat ini dan uhibbuka fillah”
dan jika aku yang belum sempat mengenalimu merasa kehilanganmu… apalagi mereka yang pernah berbagi cerita, ilmu, tausiyah dan pengalaman denganmu…
tentu mereka begitu terpukul atas kepergianm
tentu mereka sangat kehilangan mutiara sepertimu
selamat jalan ukhtiku…
semoga terampungnya urusan duniamu ini disudahi dengankhusnul khotimah
semoga Alloh mengampuni segenap kekhilafan dan dosa-dosamu
semoga Alloh menerima segala amalan baik dan ibadahmu
semoga Alloh menempatkanmu diantara orang-orang sholeh dan sholehah
aku akan merindukanmu…
sekalipun aku tak pernah mengenalimu…
ya ukhti…

(semoga orang tua, saudara, sahabat, teman yang ditinggalkan mutiara terindah bernama IMA FATAYA bisa ditabahkan hatinya dan ikhlas menerima kepergian sang mutiara, karena InsyaAlloh mutiara itu kini sedang tersenyum damai di sisi Alloh, amiin… Allohumma amiin…)

Pesan Seorang Ayah Kepada Putrinya



















Nak… ketika ayah sedang di kantor, tiba-tiba terdengar senandung nasyid indah yang diputar oleh teman seruangan ayah…

Aduhai putriku sayang…
Lembutmu tak bererti
Kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbhakti
Lembut bukan hiasan… juga bukan kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati
Disebalik bersih wajahmu… disebalik tabir dirimu… ada rahsia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada Ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri
Malumu mahkota yang tidak perlukan singgasana… tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
dari siapa yang akan mau merampasnya
melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri
Ketegasanmu umpama benteng negara dan agama
dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya
Wahai putriku sayang
Kau bunga terpelihara
Mahligai surga… itulah tempatnya…
(PUTERIKU SAYANG by Hijjaz)

Nak… ayah lagi-lagi meneteskan airmata kala mendengar lagu itu, ayah bahagia…telah mampu memiliki bunga sepertimu… walaupun sesungguhnya ayah malu… karena bunga ayah bisa seindah itu bukan karena didikan ayah… melainkan atas kehendak dan kemauannya sendiri.
Nak ayah selalu tersenyum senang dengan apa yang ada pada dirimu… wahai putriku… ayah selalu melihat keasingan pada dirimu jika dibandingkan dengan remaja putri pada umumnya… betapa kau berani beda dengan mereka… betapa kau berani menjadi putih diantara kawanan merah, demi syariah dan izzah yang kau jaga.
Nak… remaja putri lain pada umumnya begitu senang mempercantik diri dengan pakaian-pakaian mininya, menonjolkan lekuk tubuhnya… namun engkau… apa yang kulihat dalam dirimu wahai putriku… saat masih begitu belia usiamu… kau memutuskan untuk menutup auratmu dengan sempurna… dengan gamis besar berwarna kelam dan khimar yang panjang… sekalipun ayah tak paham pakaian muslimah yang sesuai dengan syariat seperti apa, tapi ayah percaya dan bangga padamu… kau telah bisa mengistiqomahkan diri dengan pakaian itu kala usiamu masih sangat muda…masih baru duduk di bangku SMA. Dan ayah tak pernah peduli dengan omongan-omongan orang diluar sana yang menganggapmu terlalu ekstrem dan fanatis. Ayah tak peduli… karena ayah percaya padamu…
Nak… ayah bangga padamu, sejauh dua puluh tahun ini ayah belum pernah melihatmu dekat dengan teman pria, itu bukan karena kau tak menarik… tapi… itu karena kau selalu menghargai dirimu, kau tak menghiraukan mereka… hanya karena Allah semata.
Nak… kaulah bunga yang tak pernah terjamah, wajah dan tubuhmu masih utuh terjaga.
Nak… jika orangtua lain menengok kamar putrinya yang masih remaja, tentu yang akan ditemuinya hanyalah tumpukan boneka dan botol-botol kosmetika, tapi… itu tidak terjadi pada ayah, kamarmu… kau penuhi dengan kitab-kitab tentang agama, kitab-kitab yang bukan pemberian dari ayah melainkan kitab yang kau beli dengan susah payah mengumpulkan sisa uang bulanan.

Nak… jika remaja putri lain sangat senang berkunjung ke salon atau jalan-jalan ke swalayan… tapi… itu tak terjadi pada putri ayah, yang ayah tahu kau selalu datang ke majlis ilmu, atau jika tidak demikian kau lebih suka berdiam diri di rumah.

Nak… satu kalipun sejauh dua puluh tahun ini, ayah tak pernah mendengarmu meminta izin untuk kencan, yang selalu ayah dengar kau selalu minta izin untuk berkunjung kerumah teman wanitamu atau ke majlis ilmu, dan… sama sekali ayah tak pernah menaruh curiga bahwa diluar sana kau akan berbuat yang macam-macam, karena ayah tahu bagaimana kejujuran lisanmu dan bagaimana perangai dirimu…

Nak… tiba-tiba ayah tersentak… kini usiamu sudah dua puluh tahun, sepertinya gerbang itu akan segera kau masuki… gerbang indah… yang disisi lain tak mudah bagi ayah menerimanya. Karena ayah tahu saat gerbang itu termasuki olehmu… pertanda ayah harus melepaskanmu.

Dan hanya satu pesan dari lelaki renta ini…
Kelak jika kau telah berkeluarga… jangan pernah berubah…
ayah masih ingin mendengarmu … walau nanti tak bisa tiap hari,
ayah masih ingin bertemu dan bercengkrama denganmu… walau sesekali saja…
ayah masih ingin mencicipi masakanmu… walau jarang…
ayah masih ingin jalan-jalan di taman denganmu walau tak setiap akhir minggu...

Nasehat Perekat Hubungan Suami Istri





























Saudariku kaum muslimah, bacalah wasiat Asma” binti Kharijah, istri Auf Asy- Syaibani kepada putrinya sebelum pernikahannya, niscaya Anda akan mendapatkan perkataan yang lengkap tentang dasar-dasar hubungan suami istri dan adab-adab yang mesti dilazimi oleh setiap wanita terhadap suaminya.

Asma’ berkata kepada putrinya,
“Wahai putriku! Jika wasiat disampaikan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku tak akan memberikan wasiat ini kepadamu. Akan tetapi wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal.
Wahai putriku ! jika seorang perempuan merasa cukup terhadap suaminya lantaran kekayaan kedua orangtuanya dan hajat kedua orangtuanya kepadanya, maka aku adalah orang yang paling merasa cukup dari semua itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan.

Wahai putriku, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya.

Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadilah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu, dan jagalah sepuluh perkara yang menjadi haknya, niscaya ia akan menjadi simpanan bagimu.
Pertama dan kedua:
Tunduk kepadanya dengan penuh qona’ah dan senantiasa mendengar dan menaatinya dengan baik.

Ketiga dan keempat;
Perhatikanlah keadaan dirimu di hadapannya. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu dan jangan sampai ia mencium darimu kecuali wewangiaan.

Kelima dan keenam:
Perhatikanlah waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panasnya kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur dapat memancibg kemarahan.

Ketujuh dan kedelapan
Jagalah harta dan keluarganya. Kecakapan dalam mengelola harta adalah pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga adalah mengatur mereka dengan baik.

Kesembilan dan kesepuluh
Janganlah engkau langgar perintahnya dan jangan engkau sebarluaskan rahasianya. Jika engkau melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya dan jika engkau menyebarluaskan rahasianya engkau tidak akan aman dari perceraiannya.

Kemudian janganlah engkau bergembira dihadapannya ketika dia sedang bersedih hati atau bersedih hati ketika dia sedang bergembira. Bagian pertama merupakan sikap meremehkan dan yang kedua akan mengeruhkan suasana.

Jadilah engkau orang yang sangat memuliakannya, niscaya dia akan lebih memuliakanmu. Jadilah engkau selalu sepaham dengannya, niscaya dia akan menajdi teman yang baik bagimu.

Dan ketahuilah, sesungguhnya engkau tidak akan dapat menggapai apa yang engkau cintai sehingga engkau lebih mengutamakan keridhaannya di atas keridhaanmu dan keinginannya di atas keinginanmu, baik dalah hal yang engkau suka maupun yang engkau benci. Semoga Alloh menjadikan baik urusanmu.”

Alangkah indahnya jika setiap ibu memberikan bekal kepada putrinya dengan adab-adab yang indah dan nasehat-nasehat yang penuh cahaya seperti di atas yang mencakup seluruh hak-hak suaminya.

Saya ketik ulang dari buku ”Nasehat Perekat Hubungan Suami dan istri”
11 Juni 2010

Dalam Pagi Yang Menakjubkan


















Bila nanti
Masa &qadar tlah brpendar

Tiada lagi risau yg mengacau
Tiada lagi rindu yg mencandu
Tiada lagi takut yg menyulut

Semua akan kusambut, dengan sekuntum mawar putih yang masih mengerucut

Tak perlu khawatir dengan duri, karena ia tlah trbuang pergi

Saga senja kan kita tatap bersama
Kelam malam kan kita jadikan sarana menyelam dalam kalam-kalam semesta alam

Biarlah waktu menjaga yang kelak jadi milikmu.. Seolah duri yang menghiasi mawar putih

Tenanglah dalam keharibaan Tuhan

Karena semua akan tertemukan dalam pagi yang menakjubkan