Senin, 18 Januari 2010

Zahratussita (kisah bunga musim dingin)


Sebuah kisah... *_*

Kisah tentang bunga musim dingin...

Dipelataran tawa... ia menggenggam cita... bisa segera menemui musim dinginnya
Dalam senyumman ia berkata "aku menunggu salju"
Tapi... tiba-tiba saat bulir-bulir salju itu menerpanya... Mentari merengkuhnya... membisikkan sebentuk desir asa "Belum saatnya kau temui musimmu"


Bunga musim dingin kecewa... bermuram durja .. >_<..
kenapa ia tak diperkenankan menemui musimnya, dalam termangu ia menatap langit biru... dijumpai dalam pandangan mata... angkasa luas...awan berarak... lengkung pelangi.. hemm,, sungguh indah sekali...


kemudian ia alihkan pandangan... dijumpainya aliran sungai... dan kumpulan bunga lain yang segar teruntai... di dahan-dahan landai...


Bunga musim dinginpun terperanjak dari termangunya " Yah... musim ini masih sangat indah...terlalu indah untuk ditinggalkan... batang hari masih tinggi... mentari juga masih ingin menatap dan ditatap berseri-seri... berseri-seri dalam pancaran yang tak terbagi"


Ketika itu pula mentari berkata... "Zahratussita (bunga musim dingin)... musim semi ini... ataupun kemarau nanti... itu tak akan membuatmu layu.. kau akan tetap menjadi bunga terindahku... walau kutahu sesungguhnya duniamu adalam musim dingin dan salju... bunga musim dinginku (Zahratussita)... tersenyumlah... perindahlah mahkota bungamu dengan warna-warna cita yang belum terlaksa... harumkan putikmu... dengan aroma kiriman surga... kuatkan kelopakmu dengan ujian dan kesabaran... teguhkan tangkaimu dengan angin kemarau... hijaukan daunmu dengan embun musim semi... Dan kelak... jika tiba waktunya... tersenyumlah... temuilah musim dingin yang kau cari... rengkuhlah salju terputih dan terlembut yang kau ingini... agar mekarmu... menjadi indah sempurna... indah pada waktunya..."


indah pada waktunya...
Zahratussita...

Minggu, 03 Januari 2010

Home Sweet Home


Disini bukan pabrik permen...
Tapi disini... aku mampu merasakan begitu banyak hal manis

Disini bukan negri dongeng
Namun disini...kutemui banyak keajaiban

Disini bukan istana megah
Tapi disini... aku merasa istemewa dan telah memiliki segalanya

Disini bukan surga
Namun disini aku merasa seolah hidup di dalamnya

Disini duapuluh tahun sudah aku temui sang pagi, Dua puluh tahun sudah kulewati hari, mengukir kisah yang indah bersama dengan untaian-untaian permata.
Untaian permata itu ada tujuh, salah satunya adalah aku, namun yang satu kini telah terpisah jauh, namun dihati enam permata lain engkau selalu bersama.

Disini... selalu ada kehangatan yang menyejukkan
Disini ...selalu ada cinta, dalam sabar ataupun marah, disini selalu ada penjagaan dalam lelah ataupun kuat, disini selalu ada berbagi dalam ada atau tiada, disini selalu ada kasih dalam sakit ataupun sehat, disini selalu ada senyum ikhlas disetiap pagi ataupun malam

Tak ada tempat lain seperti disini...

Rumahku...surgaku
Rumahku.. istanaku
Rumahku kotak permataku, permata yang selalu menemaniku dan paling mengerti tentang bagaimana aku. Permata-permata itu berkilau dengan sinar dan bentuk yang berbeda, membuat hidupku semakin berwarna. Satu permata... selalu bangun paling awal dipagi hari, menggugah yang lain dengan aroma masakan, permata yang satunya lagi setiap pagi sibuk dengan perkutut kesayangannya, permata hitam kecil sibuk dengan PR-PR nya yang lupa tak dikerjakan semalam, satu permata biru selalu susah untuk dibangunkan, dan satu permata yang belum lama ini hadir dalam kotak harta karun kami selalu sibuk dengan alat kebersihannya, dia adalah permata berwarna nila cantik, dia menjadi pelengkap isi harta karun ini, kehadirannya menjadikanku memiliki apa yang sebelumnya tak kupunya.

Tak ada tempat lain seindah disini...
kemanapun aku akan pergi... hanya tempat ini yang akan kurindui
wajah-wajah itu...
susu dan teh hangat yang selalu menyatukan kami kala pagi, menemani setiap cerita dan pernyataan rencana handak apa saja dan nanti pulang jam berapa

itu semua adalah cerita yang terbingkai dalam pigura cinta
itu semua adalah nyanyian dengan nada syahdu
itu semua adalah syair dengan rima indah

Rumahku surgaku
Rumahku istanaku
semoga ia berdinding pagar ikhlas, ikhtiar dan tawakal
beratap ridho dan barokah Alloh
dan beralas cinta kasih
agar kelak tujuh permata dan segenap keturunanya dapat hidup mulia di surga yang sebenarnya... amiin Ya Rabbal alamin...

Untuk Tujuh buah permata

Sabtu, 02 Januari 2010

Sebentuk Hati

Dari balik jendela jiwa, seulas senyum manis itu sedang menanti asanya yang tak kunjung tiba
Menepi diperbatasan pupus, merangkai rasa teramat mulia namun tak dikultus
Tiada yang tahu apa dibalik senyum itu
Tiada yang mengerti bahwa disana ada sebentuk munajah indah dalam lelah
Menanti kepastian yang tak pasti

Jangan…
jangan sekali-kali kau membawanya terbang menjelajah nirwana maya
pabila yang kau ingin hanyalah patahkan sayap-sayapnya
karena… bagaimana kelak ia kan bisa menjangkau cinta yang lainnya, jika sayapnya terpatah dan keindahan nirwana nyata tak lagi bisa meyakinkan ragunya

Jangan…
Jangan sekali-kali kau beri ia sekuntum mawar tanpa pembatas
Karena harum dan cantik mawar kan membuatnya sejenak tertawa, namun durinya kan meninggalkan torehan luka yang kan lama menganga

Sebentuk hati itu bagaikan salju dingin nan rapuh
Terlihat angkuh dalam beku, namun kala kau meremasnya ia akan hambur dan hancur
Sebentuk hati itu bagaikan bunga mekar
Jangan kau untai pujian ataupun membuat kelakar-kelakar yang buat wajahnya berbinar
Jika dalam hatimu ada racun yang hendak membuatnya layu dalam mekar

Sebentuk hati itu hanyalah perindu kepastian
Bukan kebasian
Sebentuk hati itu hanyalah pengharap keindahan
Bukan kekeliruan
Sebentuk hati itu hanyalah naluri tanpa logika
Maka jangan kau ajak ia berfantasi ria dalam maya yang tak terarah kemana lajunya
Sebentuk hati itu hanyalah kelemahan
Maka jangan kau tindas ia dengan cara yang indah
Sebentuk hati itu hanyalah kebodohan
Maka jangan kau bodohi ia dengan kefasihan
Sebentuk hati itu hanyalah kelelahan
Maka jangan kau kalahkan ia dengan kecurangan

Sebentuk hati itu adalah…
Aku… kamu… dan mereka…