Selasa, 20 Oktober 2009

Aku dan Dia

Aku mencintainya
Aku merindukannya
Aku mengaguminya
Aku membutuhkannya
Aku menantikannya
Seorang yang tak pernah kutatap wajahnya
Seorang yang tak pernah kudengar suaranya
Seorang yang tak pernah kumengerti perangainya
Seorang yang tak pernah kutahu tempatnya
Seorang yang tak pernah kusangka datangnya
Namun aku yakin orang itu adalah yang terbaik dariNya
Untuknya aku akan setia
Untuknya aku akan tertawa
Unuknya aku akan teteskan airmata
Untuknya aku akan ada
Untuknya aku akan menjaga

Untuknya... karena Allah semata

Stttt....

Ada yang menawan aku disini
dalam mimpi tak bertepi
mimpi yang seolah hakiki
hakiki yang seolah mimpi

Aku semakin bergulung dalam kekalutan
Mancari hari yang terlewatkan
Menanti sosok yang tersingkirkan
Dan kini pergi karena tak terhiraukan

Kemarin aku tak bisa mempertimbangkan
mana yang harus aku tunjukkan
wajah biru
atau malu

Hingga kini pun aku tak mampu memainkan
karena ini tak kuanggap sebagai permainan
dan akankah kamu kembali terulang?
dengan hati yang tak merasa terbuang

Minggu, 18 Oktober 2009

Tawa Ukhtiku Tercinta

Langit biru memperlebar tawa kita
Desau angin memenjara kita dalam ceria
Jengkal langkah semakin pendek terasa
walau hari begitu panjang bercerita

Kita tak merasa lelah
walau kadang merasa jengah
kita tak merasa kalah
walau pernah ingin menyerah

Dalam sedih masih saja ada tawa
dalam tangis masih saja ada canda

Dan begitulah rentetan hari membawa kita pada sebuah cerita
cerita tentang tawa yang tak ada habisnya

Mawar-Mawar Putih


Untaian mawar putih itu
berkelompok
kuncupnya sedikit terbuka
namun belum utuh mekarnya

Mereka mempesona diantara mawar lainnya
putih diantara merah

Berpegang pada aqidah dan syariah
kala mawar lainnya berpegang pada titah dunia

Mawar-mawar putih itu sedikit jumlahnya
hanya ada beberapa diantara ratusan mawar merah


Tak sedikitpun mereka mencecap nikmatnya haram cinta
tak sejengkalpun mereka tergoda untuk menjadi merah

Memang sudah menjadi fitrah
cinta, kebebasan, serta kesenangan
namun mawar-mawar putih
tetap suci pada putihnya
teguh melawan segala keinginan yang bermuara pada keharaman

Mawar-mawar putih
berbalut baju putih abu-abu
dengan kerudung lebar menutup malu
berjalan pada jembatan persahabatan
saling mengingatkan dan menguatkan
kala badai datang menggoyahkan

Mawar-mawar putih
tak sedikitpun terjamah
seperti mawar merah yang murah

Mawar-mawar putih
memenuhi janji diri
tak akan menyerahkan kesucian hati pada yang bukan dihalalkan

Mawar-mawar putih
berbalut baju putih abu-abu
bercengkrama di mushollah sekolah
berbincang tentang aqidah

Kini... mawar-mawar putih telah menapaki hidup yang berbeda
namun masih tetap pada prinsip yang sama
kini putih abu-abu tak lagi membalutnya
digantikan dengan jubah

Kini... mawar-mawar putih makin berseri
ditemani mimpi
ia menjadi muslimah sejati
InsyaAlloh...

Ketika Dunia Terbalik Dalam Menerka

Bagaimana cara mengkritisi yang baik? Maaf saya belum tahu caranya, saya hanya seorang gadis dengan pemahaman ilmu yang sangat sempit, gaya bahasa dan diksi yang seadanya, dan tak punya banyak pengalaman dalam kehidupan. Tapi... saya sangat ingin sekali mengkoreksi apa yang berlawanan dengan cara berpikir saya, saya ingin sekali mengkritisi apa yang sering kali membuat saya mengelus dada. Entah sejak kapan mulanya kebiasaan pacaran dengan gaya berlebihan menjadi trend di tengah-tengah anak muda, dan tak tersisakan sedikitpun rasa malu pada mereka yang begitu gemar mengumbar kemesraan yang sesungguhnya adalah keharaman yang berujung kemurkaan Alloh.

Dan yang lebih memprihatikan lagi, banyk diantara mereka yang tak tahu bahwa pacaran sebelum nikah adalah dosa berpegangan tangan,ciuman dan pelukan itu adalah bagian dari zina, Astaugfirullah... dimanakah Islam? dimanakah Qur An? dimanakah sendi-sendi berpikir yang berakar darinya? katanya negara ini mayoritas penduduknya beragam Islam? tapi... kenapa terlihat seperti negara atheis? Negara yang masyarakatnya mengesampingkan aturan Islam hanya untuk kenimkmatan yang menyesatkan?

Kenapa sekarang semua menjadi serba terbalik? Yang benar dianggap aneh, dan yang salah malah justru dianggap wajar dan biasa. Mengapa saat di kampus semua mata menaruh curiga pada mahasiswi yang bercadar? namun, mereka menganggap sebagai suatu kewajaran jika di kampus ada mahasiswa yang memakai celana turun pinggang. Kenapa sekarang semua menganggap remaja yang tak mau pacaran adalah kumpulan orang-orang yang berlebihan, ketinggalan zaman, terlalu fanatis terhadap Islam? Lantas mereka begitu berbangga hati jika punya catatan pacaran berkali-kali. Kenapa sekarang banyak orangtua yang khawatir jika anaknya ikut dalam organisasi keislaman?dan dalih tersebut berdasarkan penilaian bahwa semua organisasi keislaman adalah organisasi yang sarat dengan terorisme, tapi... kenapa para orangtua tak pernah takut,atopun khawatir malah justru mereka bangga jika anak-anaknya tergabung dalam club modelling, club chlidleader dan club-club sejenis lainnya. Tidakkah mereka mengerti mana yang baik bagi buah hatinya dan mana yang akan menjerumuskannya pada lembah binasa di hari depan nanti?

Andai saja semua manusi bisa memilah dan memilih mana yang salah dan yang benar bukan mana yang terlihat pantas dan mana yang terlihat tidak pantas,karena kadar kepantasan seringkali menjerumuskan,sesuatu yang terlihat takpantas seringkali sesuatu yang utama dalam agama,dan sesuatu yang terlihat pantas dimata manusia seringkali menjerumuskan kita pada neraka,

Semoga Alloh menganugerahkan pada kita semua otak yang selalu melihat sesuatu dari benar atau tidaknya dalam agama,bukan melihat sesuatu baik atauburuknya dimata manusia. Amiiin...

Hari yang Melelehkan

Astaugfirullah...nih hari beda banget ama kemaren-kemaren, panas buanget euy. Sampe-sampe aku nanya ke ayah tadi siang, yah matahari masih satu kan? (maksude kok panas banget apa diatas sana matahari udah ada dua?) ehh ayahku malah berbalas lawakan, dia bilang gini "panas ya? ya iyalah kan matahari buka cabang dimana-mana" kakkakkakkk...lucu juga tuh jawaban,ngerti nggak maksudnya apaan?jangan-jangan cuman aku yang tahu maksud bahasanya ayahku? maksudnya tuh matahari departement store udah buka cabang dimana-mana, hehehhh nggak nyambung n nggak penting banget deh

Btw bicara tentang tingkat kepanasan saat ini suer selama aku hidup di bumi Tanggul Kabupaten Jember tercinta ini, baru kali ini aku ngerasain yang namanya panas setengah mati, ehm belum juga di neraka ya kita udah ngeluh terhadap cuaca yang panas, lah gimana entar rasanya di neraka? Waduh pasti berjuta-juta kali lipat dari pada rasa panas yang ada di dunia.

Bicarain neraka jadi inget dosa,udah ada berapa rol ya catatan dosa-dosa kita? WADUH... pasti saking banyaknya ampe gak keitung deh tuh rol nya, untuk itu Ya Alloh Ya Rahman ...Ya Rahim...ampunilah dosa-dosa hamba, agar hamba terhindar dari panas yang amat teramat dahsyat itu ya Alloh...

Sabtu, 17 Oktober 2009

Dasar Cowok Aneh

Kemaren ada kejadian menjengkelkan plus lucu yang aku alami. Waktu aku mau berangkat kuliah kira-kira jam setengah delapan pagi, saat keluar dari rumah aku ngerasa ada seseorang yang mengikutiku, orangnya sih gak bertampang serem umurnya mungkin 23an, dia pake topi ama pake jaket jeans, tapi walaupun gak bertampang serem tetep aja bikin takut. Awalnya aku berusaha meyakinkan diri bahwa ini kekhawatiranku saja, lagian mana mungkin ada yang ngikut-ngikutin aku kayak gitu emang siapa gue coba! Nah tapi kekhawatiranku itu bukannya ngilang malahan bertambah, ternyata tuh cowok beneran ngutitin aku, pas aku lagi nungguin bis dia malah berdiri pas disampingku sambil manggil-manggil kagak jelas gitu, tapi karena aku nggak ngerasa kenal yaudah aku cuma noleh sekilas n kagak aku rewes tuh cowok, naas nya lagi mana nggak ada bis, aku nunggu ampe dua puluh menitan n baru deh ada bis yang terlihat dari kejauhan. Kupikir setelah aku naek bis tuh cowok bakalan pergi jauh-jauh dari pandangan mataku, ehh ternyata dia naik bis yang aku naiki juga, MasyaAlloh, terus biar aman akhirnya aku punya akal, aku pura-pura mau duduk di barisan kursi paling belakang, n ternyata tuh cowok juga mau duduk di kursi yang bersebelahan dengan kursi yang hendak aku duduki itu, nah setelah dia duduk aku nyelonong ke barisan kursi yang paling depan, eh tau-taunya dia tetep ngikutin aku,parah...parah! Apa dia pikir aku ini Zaskia Mecca ato Oki Setiana Dewi ya? Entahlah aku mulai curiga jangan-jangan tuh cowok mau nagih utang ke aku lagi, ato dia mau minta tanda tangan? ato jangan-jangan dia minta foto bareng? waduhh nggak tahu lah...
Nah lanjut ama cerita tuh cowok yang terus ngikutin aku di dalam bis.
Untungnya aku duduk di kursi sebelah kanan yang isinya tiga kursi, n di kursi itu udah ada seorang bapak ama anaknya, jadi aku bisa duduk di tepi dan nggak takut lagi bakalan di deket-deketin ama tuh cowok kurang kerjaan. Tapi... Alamak nampaknya tuh cowok bener-bener kurang kerjaan banget, masa dia duduk di kursi sebelah kiri sejajar dengan kursiku n tuh kursi udah didudukin ama nenek-nenek eh bukan deng tepatnya buyut-buyut coz tuh nenek udah tua banget, hem... tega banget sih tuh cowok padahal kan tuh nenek sedang terlelap diatas dua kursi itu eh dia malah nyuruh tuh nenek geser posisinya, waduh...waduh...
Udah gitu setelah dia duduk eh dia malah sengaja deket-deketin kepalanya ama kepalaku, maunya apa coba? aku sempat mikir ni cowok kayaknya rada'.... deh (isi titik2 tersebut dengan kata yang terdiri dari empat huruf)
Tapi... ternyata Alloh menolongku, tahu nggak apa yang terjadi ama tuh cowok, dia yang telah membuatku ketakutan setengah mati n membuat si nenek tua nan malang terbangun dari tidurnya, akhirnya diberi hukuman ama Alloh dengan cara menidurkan nenek tua nan malang itu diatas pangkuannya, ha...ha...ha, lucu banget tampang tuh cowok saat tiba-tiba tubuh kurus nan renta si nenek jatuh di atas pangkuannya dan kemudian tertidur lelap.so sweet...
N tuh cowok ternyata bener-bener sadis, masa' dia tega bangunin tuh nenek untuk yang kedua kalinya, dan kemudian dia pindah lagi ke bangkunya yang semula.
Tapi meskipun tuh cowok udah menjauh dariku aku tetep aja ngerasa nggak nyaman, ya iyalah cewek mana yang nggak risih coba kalo digitukan? n itu membuatku merasa panjang perjalanan yang 30 km itu terasa amat sangat lama untuk diakhiri. Setelah nyampe terminal tawang alun, aku cepet-cepet turun dari bis maksudnya biar nggak dikutitin ama tu cowok kurang kerjaan, ehh tapi apa boleh buat penumpang yang turun behh banyak pisan, ya mesti ngantri, dan tanpa dinyana-nyana tuh cowok ngelakuin hal yang bener-bener bikin aku marah, masa' dia sengaja pegang tanganku, maunya apa coba? dia pikir aku ini akhwat apaan? sebenernya aku pengen banget marah-marahin tuh orang, tapi... biar lebih amat mending aku buruan kabur n masuk ke dalam angkot, dan ternyata tuh cowok masi aja ngejar-ngejar aku, Ya Alloh... berilah dia pekerjaan lain yang lebih bermanfaat agar dia nggak ngelakuin hal seaneh ini...ck...ck...ck
Alhamdulillah akhirnya aku berhasil masuk ke salah satu angkot yang udah penuh n siap berangkat, n dari kaca angkot aku sempat ngeliat tuh cowok tolah-toleh kayak nyari sesuatu.
Hem... bener-bener cowok kurang kerjaan yang aneh dan malang, semoga Alloh memberinya banyak pekerjaan yang lebih membawa kemaslahatan bagi dirinya, amiiin

Nggak jelas

Tau gak waktu aku nulis ini udah jam berapa? jam sepuluh malam! semua penghuni rumah udah pada mengarungi samudera mimpi, sementara aku sendirian dikamar, kagak jelas mau posting apa. Aku merenung... terus merenung, tapi tetep aja ndak tahu mau nulis apa, mau browsing, masih mikir cari berita apa, mau tidur masih nggak ngantuk, mau makan nggak ada makanan, mau nonton tipi acaranya nggak mutu, jadi... yo wes nulis tulisan nggak penting iki.

Pacaran Anak Sekarang

Jujur aku nggak pernah nyangka kalo pergaulan sekarang ini udah bener-bener gila, aku baru tahu tadi saat silaturahmi ke rumah salah satu teman SMA. Awalnya sih cuma mau lepas kangen aja (ama sesama jenis lho) eh tau-taunya malah keterusan rasan-rasan (bicarain orang) eh tapi ana cuma ngedengerin lho nggak ikut-ikutan posting coment tentang temen yang diperbincangkan entu, tadinya sih aku pengen menghentikan ghibah itu, tapi apa boleh buat karena aku pengen sedikit tahu perihal pergaulan remaja saat ini terlebih lagi mereka yang ada disekitar aku, ya udah deh dengerin aja! Astaugfirullah...... maafkan hamba yang selalu ngeles Ya Alloh...

Jadi gini ceritanya, tadi tuh temen yang berinisial O cerita bahwa temen yang berinisial A itu pergaulannya super duper kacau, padahal kalo setahu aku tuh A anaknya pendiem n kalem banget, ya maksudnya bukan tipe anak yang urakan. Tapi ternyata si A itu gaya pacarannya kebablasan dan doi sering kepergok lagi wet kiss ama pacarnya. Astaugfirullah... separah itukah keadaan anak muda kini?

And yang parahnya lagi kata si O hal kayak gitu mah udah biasa atuh, nggak cuma si A tapi sampe si Z (maksudnya hampir semua anak muda) tuh emang gaya pacarannya macam kayak gitu. Ho...Ho...Ho... beneran aku baru tahu lho

Nah dari cerita si O itulah aku baru nyadar kenapa semua orang pada nggak percaya waktu nanyain aku udah pacaran berapa kali n ama siapa aja terus aku jawab dengan sejujurnya kalo aku kagak pernah ngalami yang namanya pacaran, ck...ck...ck sekalipun aku udah bersumpah masih banyak yang kagak percaya, ck...ck...ck apa itu karena tampang aku yang kelewat cantik? ha...ha...ha... (jangan tergoda oleh perkataan ini 100% kenarsisan diri)

Balik lagi ke topik awal, ehm... emang sih nggak semua orang gaya pacarannya kaya begitu, tapi... kalo kita perhatiin emang iya sih begitu banyak muda mudi Indonesia yang mengumbar kemesraan di tampat umum, apa mereka nggak nyadar yah kalo hal kayak gitu tuh aib?
ck...ck...ck entahlah apa yang telah terjadi pada dunia, ane tak paham
tapi satu hal yang aku takutkan, wah kalo zaman sekarang aja kekacauan pergaulan udah separah ini, lantas gimana dengan masa depan entar? masa dimana anak-anak ane besar entar? wah kayaknya sedari sekarang mesti dipersiapin nih
yaudah kalo ane punya anak ntar ane kurung melulu dia di dalam rumah biar dia tak terjamah ataupun menjamah orang yang tak halal baginya. ha...ha...ha... just kiding
ehm... untuk itu entar kalo akhi n ukhti punya anak entar didiklah ia dengan tarbiyah Islam, beri dia pemahaman akan indahnya menjaga pandangan dan kemaluan, agar dia mampu menjadi manusia yang menghindari hal-hal tersebut diatas atas dasar kecintaan kepada Alloh bukan karena takut pada orang tua. ocre....

Rindu yang Dosakah Ini?

Tak ada suara
Bukan berarti tak ingin bicara
Tak ada tatapan
Bukan berarti kamu menjengahkan
Tak bisa mendengarmu
Bukan berarti tak ingin menyimakmu

Begitu banyak hal tentang diriku yang belum kamu tahu
Begitu banyak hal tentang diriku yang kamu anggap keliru

Sesungguhnya aku telah berkata
lewat mata tanpa suara
Sesungguhnya aku telah memandang
lewat tunduk tanpa wajah terpampang
Sesungguhnya aku telah mendengar
lewat tatapanmu yang terpancar binar

Aku tahu kamu
Aku mengerti hatimu
Namun kamu tak kunjung menangkap isyaratku

Aku takut ini berujung dosa
Memendam rindu pada seorang dambaan jiwa

Jika saja kamu lebih peka
Ini semua akan bermuara pahala
bukan menjadi kekhawatiranku "rindu yang dosa"

Untuk Calon Suamiku Nanti


Aku tak minta emas permata
Aku tak ingin istana megah
Aku tak mau pesta yang mewah
Yang kumau hanya sebuah janji setia
dan mahar seadanya

Sehelai mukenah
Atau selembar sajadah
Atau bacaan basmalah
Itu sudah sangat indah
Untuk menerimaku dalam kata nikah

Kamis, 15 Oktober 2009

Untuk Rini dan April

Ukhti... persahabatan ini tak akan pernah terbelah, sekalipun mataair ilmu kita berbeda, aku di Manhaj Salaf, engkau... di HTI, dan engkau... di tarbiyah
Ukhti... bagiku kita tetap sama, tak ada pembeda antara persahabatan yang dulu dan yag kini
Jika pun ada itu hanya perihal keluangan waktu semata
Dulu kita sering bersama mendengar tausiyah dari ustdazah kita, tapi kini... kita mencarinya sendiri-sendiri. Ukhti... cinta dan kasih sayang ini tak sedikitpun terkurangi, karena engkau yang kemarin dan engkau yang sekarang bagiku sama, sahabatku yang setia.
Ukhti... tetaplah ingatkan aku dengan nasehatmu, tegurlah aku jika aku khilaf, temani aku jika aku sepi, hiburlah aku jika aku sedih, doakan aku jika aku rapuh dan tertawalah bersamaku jika aku sedang bahagia
Dan engkau wahai ukhtiku... ajaklah aku pula jika engkau ingin menangis, tertawa, berbagi, bertanya, cerita atau apapun keadaannya.

I love U ukh ...

Tentang Jilbab

Apa yang mereka kira perihal dia? Banyak yang menyangka dia hanyalah sesuatu yang membuat keringat bercucuran, banyak yang bilang dia hanyalah pengurang kecantikan, banyak pula yang berpendapat bahwa dia hanya akan meniadakan kemolekan, juga ada yang mengira bahwa dia menghalagi kesempatan dan impian.

Padahal, dia adalah aturan yang diwajibkan, pahala dan ampunan jika dijalankan dan dosa serta siksaan jika ditinggalkan(An Nur 31)

Dan lebih dari sekedar itu,
Bukankah Alloh Maha Tahu apa yang baik bagi makhlukNya? Sehingga dalam setiap aturanNya ada hikmah yang terkadang tidak terbaca oleh mata dan terjamah oleh pikiran kita.

Jilbab... memang terkadang membuat kita gerah, apalagi jika musim kemarau tiba. Tapi... jika engkau menggunakannya, jangan sekali-kali memikirkan seberapa banyak keringat yang engkau cucurkan dibalik jilbabmu itu, tapi... pikirkanlah (InsyaAlloh) cucuran keringat itulah yang kelak akan memudahkanmu di jalan jannah.

Jilbab... salah besar jika dibilang dapat mengurangi kecantikan, karena bukankah kecantikan yang sesungguhnya adalah kecantikan yang tak di umbar dengan murah dan tak mudah terjamah? Maka berbahagialah wahai wanita-wanita cantik yang telah menjaga jilbabnya, maka bersegeralah wanita-wanita yang mulai terbuka hatinya untuk meraih kecantikan dari mahkota bernama jilbab.

Jilbab... memang sering dikira dapat menutupi kemolekan, padahal... coba kalian tanyakan perihal ini pada mereka yang menjaga dan istiqomah pada jilbabnya, tentu mereka akan menjawab "jilbab membuatku merasa lebih nyaman, ketika aku harus berjalan dikerumunan orang, lantas apa gunanya kemolekan yang di umbar jika ia mampu mencelakakan?"

Jilbab ... sering dibilang sebagai biang penghambat kesempatan dan impian. Tapi... coba kita pikirkan, kesempatan seperti apakah yang kita inginkan? Apakah kesempatan yang berujung pada kesalahan? Ataukah kesempatan yang berujung pada keselamatan?

Aku...engkau... atau siapapun yang telah berjilbab memang tidak pantas dan tidak akan pernah pantas berkata bahwa kita telah berhak atas surga
Karena sesungguhnya kadar kepantasan itu hanya Alloh yang tahu

Dan engkau... atau siapapun yang belum berjilbab tidak boleh mengatakan bahwa jilbab adalah perkara yang berat jika dijalankan. Karena sesungguhnya jilbab adalah kenikmatan kala dikenakan, dan kecintaan kala dimantapkan

Senin, 12 Oktober 2009

Teruntuk Semua Saudariku

Wahai saudariku... aku sangat sadar saat menuliskan rentetan huruf-huruf ini keluasan ilmuku masih ibarat setetes air, sedangkan... sesungguhnya luas seluruh ilmu yang ada di dunia ibarat hamparan samudera. Yah... aku memang belum pantas berpetuah... karena kutahu keadaan diriku sangat jauh dari sempurna. Namun aku akan tetap menuliskan rentetan huruf yang nantinya kuharap mampu menggugah hatimu... atau setidaknya bermanfaat bagi kita semua

Wahai saudariku... bukankah tunas-tunas dan pepohonan rindang yang menghasilkan buah-buah ranum yang manis serta kembang-kembang indah aneka warna hanya bisa demikian jika mereka ada di atas tanah dan ladang subur yang menyimpan berbagai macam unsur hara yang berguna bagi pertumbuhannya? Tentu saja ya, begitu pula dengan dirimu... wahai saudariku... engkau ibarat ladang-ladang yang nantinya akan ditumbuhi bibit dari tunas-tunas atau pepohonan yang akan memimpin peradaban Islam. Dari rahimmulah akan Alloh keluarkan tubuh-tubuh pejuang... pemimpin...penggerak...dan para cendekiawan yang kan berjuang di jalanNya. Melalui perantara air susumulah kelak tubuh-tubuh kecil itu akan tumbuh menjadi penegak hukum yang adil, pemimpin yang bijak, pengajar yang cerdas, pedagang yang jujur serta penderma yang ikhlas. Berkat didikan dan kasih sayangmu otak mereka akan terprogram untuk selalu mencintai Alloh melebihi cinta terhadap yang lainnya. Berkat didikan dan kasih sayangmulah hati mereka akan terbentuk untuk selalu tunduk pada kebenaran dan menjauh dari segala kemungkaran. Berkat didikan dan kasih sayangmulah tangan mereka akan terbiasa untuk berbagi dengan sesama... memberi pada yang tak punya dan berterimakasih saat menerima. Berkat didikan dan kasih sayangmulah kaki-kaki mereka akan selalu mendekat dan bersama orang-orang yang mulia agamanya dan menjauh dari tempat-tempat yang terlaknati.

Wahai saudariku... jika kau mengira masih lama sekali ladang itu ditanami hingga saat ini kau masih ingin bersenang-senang dalam kebebasan, menikmati masa muda dengan gemerlap panggung sandiwara dunia... niscaya engkau selamanya akan menyesal. Yah... selamanya kau akan menyesal. Karena bagaimana mungkin kau mampu menjadi ladang terbaik bagi tanaman-tanamanmu kelak jika sekarang kau tak mempersiapkan diri mencangkuli ladangmu dengan iman, memberinya pupuk terbaik yang bernama ilmu, menggeburkannya dengan akhlakul karimah serta menjaganya dengan pagar bernama taqwa?
Bagaimana mungkin kau mampu menjadi ladang terbaik jika sekarang ... kau racuni tanahmu dengan berbagai zat berbahaya bernama kebebasan dan kesenangan dunia yang mungkin zat berbahaya tersebut akan terkandung dalam tanahmu selama-lamanya. Bagaimana mungkin kau mampu menjadi ladang subur yang kelak akan menghasilkan tanaman-tanaman berbuah ranum manis... jika sekarang... kau masih tak tahu caranya agar menjadi ladang impian bagi setiap pencocok tanam yang hendak menaburkan benih-benih impian peradaban Islam dimasa datang.

Wahai saudariku... sesungguhnya kunci dari kesuburan itu terletak pada akhlakul karimah... kesuburan itu akan menjelma dalam dirimu jika engkau memiliki bekal yang cukup untuk mendidik, tentunya untuk memiliki bekal itu kau harus terlebih dahulu mendapat tarbiyah, dan kesuburan itu jua akan termiliki olehmu jika engkau selalu menjaga dirimu dari tangan-tangan yang hanya ingin merampas harta paling berharga dari ladangmu tanpa ada niatan ingin menanam dan merawat pohon-pohon harapan peradaban. Tangan-tangan itu seringkali mengatasnamakan cinta ketika hendak merampas mahkotamu yang teramat berharga kemudian ia akan meninggalkanmu dalam kegersangan, padahal... sesungguhnya pencocok tanam terbaik hanya akan meminta mahkota itu dengan mengatas namakan Alloh dalam izab dan qobulnya. Dan sesungguhnya janji Alloh telah diperdengarkan dalam Al Qur An bahwa para pencocok tanam terbaik hanya diciptakan untuk ladang-ladang pilihan.

Untuk itu... wahai saudariku... kuingin bersama denganmu mempersiapkan kesuburan itu. Kesuburan yang akan melahirkan tunas-tunas yang kan berkembang menjadi pepohonan yang menghasilakn buah unggulan. Pepohonan yang tak lain adalah para pemimpin peradaban... pembawa perubahan... perubahan yang lebih mulia dimasa yang akan datang. Amin... Ya Rabbal alamin...

Dear Alloh

Kutuliskan rindu termanis
Untuk kasih yang tak akan terkikis
PadaMu... kutitipkan raga dan hatiku
PadaMu...kulimpahkan semua pengharapan
TanpaMu...apalah artinya langkahku
tiada berarah... tiada berkah apalagi hidayah

Kutitipkan semua cinta
pada pagi yang menyejukkan
pada siang yang menghangatkan
dan pada malam yang menenangkan

Tak ada sedikitpun kebimbangan
tak ada secuilpun keputusasaan
Yakinku penuh akan balasan dari segenap perbuatan
Namun satu yang aku titipkan... jagakan aku keistiqomahan
agar tak sejenakpun kupikirkan kejengahan

Jilbabmu

Jika engkau mengenakannya hanya karena tuntutan tempat semata, maka kelak tak patut kau tuntut darinya pahala

Jika engkau memakainya hanya karena tuntutan mode belaka, maka ia sama sekali tak ada harganya

Jika engkau menggunakannya karena kewajiban, maka InsyaAlloh kau kan mendapat satu keutamaan

Tapi... jika engkau mengenakannya karena kebutuhan, niscaya kan kau dapati beribu kenikmatan, jutaan kenyamanan dan bermilyaran keikhlasan...

Jagalah jilbabmu...
Karena ia adalah perisai malumu

Masih Terlalu Pagi

Masih tercium wangi melati
Itu pertanda hari masih terlalu pagi

Masih teraba oleh tangan
Embun yang basahi dedaunan
Pertanda hari masih berkelanjutan

Masih mengintip sinar mentari
Pertanda pagi masih dini

Jika demikian adanya keadaan
Kumohon jangan aku kau tinggalkan

Aku belum mau sendiri
Aku belum mampu menjadi yang kau ingini

Aku belum bisa menggantikannya
Aku masih takut hadapi dunia... tanpamu... wahai matairku... dan juga muara dari semua tawa
Ibu....

Sabtu, 10 Oktober 2009

Sepi

Tak ada yang tahu arti dari senyum ini
Tak ada yang mengerti makna dari bahasa diri
Tak ada yang peduli dengan apa yang kujalani
Tak ada yang melihat duri dalam diri

Aku tak bisa meminta
Aku tak mungkin bercerita tanpa ditanya
Aku tak terbiasa menjadi seperti mereka
karena... aku beda
dan itulah yang membuatku sepi kala dunia tertawa

Jumat, 09 Oktober 2009

Jeda

Oh ya, aku juga ingin cerita. Sekarang entah kenapa aku selalu merasakan kesunyian, dalam kebisingan... apalagi dalam kesenyapan... semua seolah jauh dariku, tak ada yang mengerti aku. Kadang aku berpikir, andai saja aku bisa menjadi seperti aku yag dulu lagi, menjadi aku yang bisa seharian bermain di lapangan. menjadi aku yang tanpa rasa malu berlarian lepas di jalanan desa sambil tertawa tanpa ada sedikitpun rasa ingin menahannya.
Aku tak tahu, mereka kah yang menjauh dariku? atau justru aku yang menjauh dari mereka?
Andai waktu ibarat bola yang bisa seenaknya kita lempar, andai waktu ibarat cerita fiksi yang bisa seenaknya kita buat alurnya, andai waktu ibarat DVD yang dapat kita putar ulang tayangannya... tentu tak akan ada manusia kecewa, tak akan ada manusia putus asa, tak akan ada manusia menyesal, tak akan ada manusia kehilangan, tak akan ada manusia... kesepian.
Tapi... apa jadinya manusia jika begitu? tentu akan menjadi manusia yang tak tau arti dari kehidupan, karena dalam kehidupan harus ada jeda yang seringkali tak mengenakkan,
bagaimana mungkin kita kan mengerti makna dari bahagia jika tak pernah merasakan jeda yang bernama sedih dan kecewa. Bagaimana mungkin kita bisa merasakan jeda yang bernama bangga jika tidak pernah merasakan jeda yang bernama gagal dan putus asa. Bagaimana mungkin kita bisa merasakan hal yang bernama suka jika tidak pernah disapa oleh jeda yang bernama duka. bagaimana mungkin kita bisa tahu bagaimana rasanya ceria jika tidak pernah dihampiri oleh jeda yang bernama sepi. Bagaimana mungkin kita bisa menghargai makna dari memiliki jika tidak pernah merasakan jeda yang bernama kehilangan.
BETAPA SEMUA MEMBUTUHKAN JEDA...
Dan mungkin sekarang aku sedang membutuhkan jeda yang bernama kesepian, semoga saja jeda ini kan membuatku menjadi sosok yang lebih menghargai setiap jeda dalam kehidupan dan semoga jeda ini tak berkelanjutan agar aku bisa merasakan jeda-jeda yang lainnya, berbagai macam jeda yang mampu membuatku istiqomah dijalanNya... Amien

Alhamdulillah Alloh Masih Menyuruhku Berusaha

Pagi tadi aku langkahkah kaki untuk mencari jawab dari tanya yang selama tiga bulan terakhir ini berkecamuk dalam angan. Bagaimana nasib naskahku? Akankah dia lolos tahap penjurian lomba? akankah buah kerjaku yang kurangkai tiap siang dan petang akan menjadi seperti yang kuharapkan, menjadi salah satu dalam daftar pemenang. Tapi... ternyata semua tak seperti yang kukira, aku belum berhasil, hal itu membuatku agak lama terperangah menatap layar komputer di warnet. Rasanya aku ingin menangis, aku ingin menangis bukan karena kecewa, tapi... aku ingin menangis karena aku bingung harus berkata apa pada ibuku, yang mungkin kini sedang menantiku dirumah. Dialah orang pertama yang mengakui bahwa bakat itu ada padaku, dialah orang pertama yang meyakinkanku bahwa aku adalah orang yang mampu menggapai semua mimpi dan harapanku. Dialah... orang pertama yang mampu mambuat aku menemukan begitu banyak rangkaian kata dan imajinasi kala aku menulis cerita fiksi, cerita fiksi yang saat ini masih belum mampu menjadi sesuatu yang dia ingini. Maafkan aku ibu. Kali ini anakmu masih belum mampu, tapi aku janji... secepatnya akan ada buku dengan sampul bertuliskan namaku InsyaAlloh...